TUGAS MEDISINAL
ASPEK BIOKIMIA DAN PENGEMBANGAN
ANTI KANKER
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Makassar
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker
bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan penyakit
kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien
adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan
pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan
tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional.
Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum
bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.
Jumlah
penderita penyakit kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi
peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab
kematian. Hanya beberapa penyakit kanker yang dapat diobati secara memuaskan,
terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat
ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha
penderita untuk sembuh.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Definisi Kanker
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel
untuk:
- Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
- Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
- Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian
besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Penyakit
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan
sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan
menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan
normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah
mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak
memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas.
Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga
mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan
dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila
kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati.
Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang -
kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium
lanjut sehingga sulit diobati. Kanker Alasan utama bisa sulit untuk
menyembuhkan adalah bahwa hal itu bisa menyebar ke bagian tubuh yang berbeda
dari tempat itu mulai. Kanker yang tumbuh di mana pertama kali dimulai pada
tubuh disebut 'kanker primer'. Tempat
kanker menyebar ke dan kemudian mulai tumbuh disebut 'kanker sekunder' atau
'metastasis'.
Walaupun telah
dilakukan penelitian intensif selama beberapa dekade, mekanisme patofisiologis dari
metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat dua model metastasis
fundamental yang mirip dengan proposal metastasis yang diajukan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa
metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang disebut the
seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil.
Model yang
pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang
sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidakseimbangan genomik, akumulasi
mutasi atau penyimpangan genetik, hingga
terjadi evolusi klonal
meliputi perubahan fenotipe dan
perilaku sel hingga potensi untuk melakukan metastasis ke organ lain dan
membentuk tumor sekunder.
2.
Jenis - jenis kanker yang telah
dikenal saat ini yaitu :
Karsinoma
yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan
saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar
mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas,
dan esofagus.
Limfoma
yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum
tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar
limfe dan limfa).
Leukemia
yaitu jenis kanker yang tidak
membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel
darah normal.
Sarkoma
yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh
seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.
Glioma
yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di
susunan saraf pusat.
Karsinoma
in situ yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel
epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap
lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum memyebar).
3.
Faktor - faktor penyebab kanker
Penyebab
kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada
beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai
berikut :
- Faktor keturunan
Faktor
genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis
kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker
indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita
untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara
perempuannya menderita kanker payudara.
b.
Faktor Lingkungan
Merokok
sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita
suara), dan kandung kemih, sinar Ultraviolet dari matahari, radiasi ionisasi
(yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit
listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang
sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti
Leukemia.
- Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan
juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker
pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker
adalah :
1)
Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar)
meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung
2)
Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih
tinggi terhadap kanker kerongkongan.
3)
Zat pewarna makanan
4)
Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada
makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
- Virus
Virus yang
dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
1)
Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis)
agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
2)
Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem
pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
3)
Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
4)
Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt,
sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini
terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
5)
Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan
limfoma dan kanker darah lainnya.
- Infeksi
1)
Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker
kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun
penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
2)
Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan
saluran empedu.
3)
Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin
merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera
dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus
sel.
- Radikal bebas
Radikal
bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas
yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu
:
1)
Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.
2)
Radikal bebas masuk
ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara
yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3)
Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita
makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam
keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun
biologis.
4.
Munculnya
sel kanker dan cara sel kanker menyebar
Tumor (berasal dari tumere bahasa
Latin, yang berarti “bengkak”), merupakan salah satu dari lima karakteristik
inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan
pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (alignan) atau jinak (benign).
Tumor ganas
disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang
berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang berdekatan
dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal
menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran
melalui operasi.
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah
penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan
onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel
memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan
sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah.
Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu
gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah
kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan.
Apoptosis (dari bahasa
Yunani apo =
"dari" dan ptosis = "jatuh") adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis
digunakan oleh organisme multisel untuk
membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis pada umumnya
berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh. Bila sel
kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah
secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker.
Kematian
sel terprogram
merupakan bagian penting pada perkembangan jaringan tumbuhan dan metazoa (organisme multisel). Sel yang mengalami
apoptosis mengkerut dan inti selnya mengecil, sehingga sel tersebut dapat
dengan mudah difagositosis. Proses fagositosis memungkinkan komponen-komponen
sel yang tersisa digunakan kembali oleh makrofaga atau sel-sel yang berada di sekitarnya.
Ada
2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen
pensupresi tumor. Mutasi pada gen pensupresi tumorlah yang biasanya memicu
penurunan kanker. Hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi
pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat
diturunkan.
Sebuah proto onkogen-adalah
gen normal yang dapat menjadi onkogen karena mutasi atau ekspresi meningkat.
Proto-onkogen kode untuk protein yang membantu untuk mengatur pertumbuhan sel
dan diferensiasi. Proto-onkogen sering terlibat dalam transduksi sinyal dan
eksekusi sinyal mitogenik, biasanya melalui produk-produk protein mereka.
Setelah aktivasi, sebuah proto-onkogen (atau produk) menjadi agen merangsang
tumor, onkogen.
Onkogen (bahasa Inggris: oncogene)
adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan
keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap awal
pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan sel normal menjadi sel
tumor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. Riset terbaru
menunjukkan bawa RNA pendek (small RNA) sepanjang 21-25 nukelotida yang dikenal
sebagai RNA
mikro (miRNA) dapat mengontrol onkogen.
Dalam rangka untuk menyebarkan, beberapa sel dari kanker
primer harus melepaskan diri, perjalanan ke bagian lain dari tubuh dan mulai
tumbuh di sana. Sel-sel kanker tidak saling menempel serta sel-sel normal.
Mereka juga dapat menghasilkan zat-zat yang merangsang mereka untuk bergerak
Ada
tiga cara utama menyebar kanker
a) Daerah penyebaran
Kanker tumbuh langsung ke jaringan tubuh dekatnya. Tekanan dari tumor tumbuh, Sebagai tumor
tumbuh dan membutuhkan lebih banyak ruang, ia mulai menekan jaringan tubuh
normal di dekatnya. Pertumbuhan tumor akan memaksa dirinya melalui jaringan
normal, seperti pada diagram di bawah ini.
Jari seperti penampilan pertumbuhan terjadi karena lebih
mudah untuk kanker berkembang untuk memaksa jalan melalui beberapa jalan
daripada yang lain - misalnya, kanker dapat tumbuh antara lembar jaringan otot
daripada langsung melalui satu lembar tertentu. Sebagai kanker tumbuh, maka
akan menekan dan memblokir pembuluh darah kecil di daerah. Karena darah rendah
dan kadar oksigen, beberapa jaringan normal akan mulai mati. Hal ini membuat
lebih mudah bagi kanker untuk terus mendorong jalan melalui.
Menggunakan enzim
Banyak sel darah normal menghasilkan zat kimia yang disebut
enzim yang memecah sel-sel dan jaringan. Sel-sel darah menggunakan enzim mereka
untuk menyerang bakteri dan virus menyerang. Mereka juga menggunakannya untuk
memecah dan membersihkan daerah-daerah yang rusak dalam tubuh. Sel-sel yang
rusak harus dibersihkan sehingga tubuh dapat menggantinya dengan yang baru. Ini
semua bagian dari proses penyembuhan alami.
Kanker banyak mengandung jumlah yang lebih besar dari enzim
dibandingkan kanker tissues.Some normal juga mengandung banyak sel darah putih
yang normal. Mereka adalah bagian dari respon kekebalan tubuh terhadap kanker.
Kami belum yakin di mana enzim berasal, tetapi mereka akan membuat lebih mudah
bagi kanker untuk membuat jalur untuk dirinya sendiri melalui jaringan sehat.
Sel-sel kanker bergerak melalui jaringan
Salah satu hal yang membuat sel-sel kanker berbeda dengan sel
normal adalah bahwa mereka dapat bergerak lebih mudah. Jadi ada kemungkinan
bahwa salah satu cara yang kanker menyebar melalui jaringan terdekat adalah
dengan sel-sel secara langsung bergerak. Para ilmuwan telah menemukan suatu zat
yang dibuat oleh sel-sel kanker yang menstimulasi mereka untuk bergerak. Mereka
tidak tahu pasti, tapi nampaknya zat ini memainkan peran besar dalam penyebaran
lokal kanker.
b) Melalui sirkulasi darah
Dalam rangka untuk menyebarkan, sel kanker pertama harus
terlepas dari kanker primer. Ini kemudian harus bergerak melalui dinding
pembuluh darah untuk masuk ke aliran darah.
Ketika itu dalam aliran darah, itu tersapu oleh sirkulasi
darah sampai terjebak di suatu tempat, biasanya dalam pembuluh darah yang
sangat kecil yang disebut kapiler. Kemudian harus bergerak kembali melalui
dinding kapiler dan masuk ke jaringan dari organ dekat oleh. Ada harus mulai
berkembang biak tumbuh tumor baru. Kebanyakan sel-sel kanker tidak bertahan.
Mungkin, dari ribuan sel kanker yang mencapai sirkulasi darah hanya satu yang
akan bertahan untuk membentuk kanker sekunder atau metastasis. Beberapa sel
kanker mungkin dibunuh oleh sel-sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh
kita. Lainnya sel-sel kanker dapat mati karena mereka babak belur di sekitar
dengan darah mengalir cepat.
Kanker sel dalam sirkulasi mungkin mencoba untuk tetap trombosit untuk membentuk gumpalan untuk
menyerahkan diri perlindungan. Hal ini juga dapat membantu mereka untuk
disaring dalam jaringan kapiler berikutnya mereka datang di sehingga mereka
kemudian dapat pindah ke jaringan untuk memulai tumor sekunder.
c) Melalui sistem limfatik
Cara kanker menyebar melalui sistem limfatik sangat mirip dengan cara menyebar
melalui aliran darah. Sel kanker harus terlepas dari tumor primer. Kemudian
perjalanan dalam cairan getah bening beredar sampai terjebak dalam saluran
kecil di dalam kelenjar getah bening. Ada itu mulai tumbuh menjadi kanker
sekunder.
5.
METODE PENGOBATAN KANKER
Secara umum ada 2 jenis metode/pendekatan dalam memerangi
kanker, yaitu metode pengobatan kanker
secara medis dan alternatif (tradisional). Secara fundamental keduanya berbeda.
Pengobatan kanker secara tradisional mengandung prinsip utama untuk
meningkatkan kekebalan/ketahanan tubuh sehingga dapat melawan sel-sel kanker. Sedangkan
pengobatan kanker secara medis atau lebih dikenal dengan pengobatan modern
memiliki prinsip utama membunuh/merusak sel-sel kanker. (Anonim, 2012a).
Pengobatan kanker sangat tergantung pada jenis, lokasi dan
tingkat penyebarannya. Kesehatan umum dan preferensi pasien juga menjadi bahan
pertimbangan. Pengobatan secara medis ada enam. Pengobatan tersebut ditujukan
untuk menghilangkan sel kanker atau menghancurkannya dari tubuh. Biasanya,
kombinasi lebih dari satu jenis pengobatan diperlukan (Anonim, 2009).
Berikut ini merupakan penjelasan dari keenam jenis
pengobatan kanker secara medis :
a)
Pembedahan/Operasi
Pembedahan merupakan prosedur pengobatan kanker yang paling
tua, dan paling besar kemungkinannya untuk sembuh, khususnya untuk jenis kanker
tertentu yang belum menyebar ke bagian tubuh lain (Anonim, 2012b). Operasi
dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, penentuan stadium (menentukan
bagaimana stadium kanker), dan mendiagnosa kanker (Hadi, 2011).
Kemajuan di bidang pembedahan telah memungkinkan tindakan
operasi dengan luka dan efek seminimal mungkin (bahkan ada yang tanpa luka sama
sekali), sehingga sesudah operasi penderita kanker bisa kembali beraktivitas
seperti semula (Anonim, 2012b).
Bila kanker masih terlokalisasi di satu tempat, pembedahan
dapat dilakukan dengan aman untuk membuang kanker beserta jaringan di
sekitarnya yang terkena. Bila kanker telah berbentuk tumor yang menyebar ke
bagian lain dari tubuh (metastase), tumor tersebut tidak dapat dibuang tanpa
merusak organ penting tubuh yang terkena, misalnya hati atau otak (Anonim,
2009).
Bagi mereka yang kankernya tidak dapat diobati, operasi
paliatif bisa menjadi pilihan untuk menghilangkan rasa sakit yang mungkin
disebabkan oleh kanker. Paliatif operasi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan kanker, atau bahkan untuk memperpanjang hidup, tetapi lebih untuk
mengurangi ketidaknyamanan (Hadi, 2011).
a) Kemoterapi
Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak
tahun 1950-an (Anonim, 2012b). Kemoterapi merupakan jenis pengobatan kanker
yang menggunakan obat untuk menghilangkan sel-sel kanker (Hadi, 2011). Obat-obatan
tersebut dapat diberikan melalui injeksi, pil atau sirup yang diminum, dan krim
yang dioleskan pada kulit. Kemoterapi biasanya dilakukan terhadap kanker yang
sudah menyebar ke bagian-bagian tubuh lain (Anonim, 2009).
Kemoterapi memiliki prinsip kerja yaitu meracuni atau
membunuh sel-sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan
pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang
disebabkan oleh kanker. Kemoterapi bersifat sistematik (Anonim, 2012a). Tidak
seperti operasi, kemoterapi mempengaruhi seluruh tubuh, bukan hanya bagian
tertentu. Kemoterapi bekerja dengan target utama pada sel-sel kanker yang
membelah dengan sangat cepat (Hadi, 2011).
Kemoterapi umumnya diberikan melalui peroral (mulut) atau
secara intravena (IV), tetapi dapat juga diberikan dengan cara lain. Kemoterapi
bisa merupakan tunggal, atau kombinasi dari beberapa obat dan diberikan untuk
jangka waktu tertentu. Seperti halnya operasi, kemoterapi dapat diberikan
sendiri, kombinasi dengan terapi radiasi atau kombinasi dengan terapi biologis
(Hadi, 2011).
Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung
jenis kanker-nya. Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah
sel-sel darah, infeksi, anemia, pendarahan seperti mimisan, rambut rontok,
gatal dan kering pada kulit, mual dan muntah, dehidrasi, tekanan darah rendah,
sembelit, diare, gangguan sistem saraf (Anonim, 2012a).
b)
Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan
menggunaakan radiasi sinar-X, sinar gamma atau elektron khusus yang menghancurkan
sel-sel kanker sehingga tidak dapat berkembang lagi. Penyinaran ini biasanya
tanpa menimbulkan rasa sakit (Anonim, 2009). Pengobatan kanker dengan radiasi
biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi (Anonim, 2012a).
Terapi radiasi bekerja dengan cara
merusak DNA sel kanker, membuatnya tidak dapat berkembang. Sel-sel kanker
sangat sensitif terhadap radiasi dan biasanya sel akan mati setelah dilakukan
terapi radiasi. Sel-sel sehat dekatnya bisa juga rusak, tetapi memiliki
kemampuan untuk segera pulih (Hadi, 2011). Terapi yang efeknya bersifat lokal
ini diberikan secara eksternal atau secara internal. Secara eksternal
menggunakan alat tertentu untuk menembakkan gelombang radioaktif ke arah
sel-sel kanker (disinar), sedang internal dalam bentuk implant radioaktif yang
disisipkan di area kanker, atau berupa obat telan/suntik (Anonim, 2012b).
Terapi radiasi dapat diberikan sendirian, bersama dengan
kemoterapi, dan / atau dengan operasi. Keputusan untuk menggabungkan terapi
radiasi dengan jenis pengobatan lain tergantung pada stadium kanker dan faktor
lainnya (Hadi, 2011). Kombinasi pembedahan dengan radioterapi biasanya hanya
dilakukan terhadap tumor yang belum menyebar (Anonim, 2009). Efek samping
Radiasi adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih,
infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa
lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan kebotakan
(Anonim, 2012a).
c)
Immunoterapi
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan
jenis pengobatan kanker yang relatif baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan
segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya penyembuhan
kanker secara total (Anonim, 2012b).
Terapi imuninisasi biologi merupakan terapi yang menggunakan
sel imun dari tubuh pasien, kemudian melalui kloning dan pengembangbiakan di
laboratorium dimasukan kembali ke dalam tubuh pasien. Tujuan dari dilakukannya
terapi ini adalah untuk merangsang sel kekebalan tubuh dalam 'melawan',
menekan, serta membunuh sel kanker. Kekebalan tubuh yang meningkat akan
memberikan daya lebih untuk bereaksi melawan sel kanker serta memulihkan
keseimbangan kerja tubuh. Selain itu, terapi ini sangat berguna menghindari
penyebaran kanker dan memperkecil kemungkinan kambuh. Jadi, dalam melakukan
perlawanan terhadap sel kanker tidak menggunakan obat kimia dan tidak
menimbulkan efek samping (Krisnamurti, 2011).
Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktif (vaksin kanker),
pasif, dan terapi adjuvan. Di Indonesia immunoterapi kadang diberikan
bersama-sama dengan jenis pengobatan lain untuk mendapatkan hasil lebih optimal
(Anonim, 2012b).
Selain itu, untuk mengobati kanker, terapi imunisasi biologi
juga berfungsi meringankan efek samping, terutama setelah penderita melakukan
radioterapi seperti gangguan pencernaan, bercak di kulit, dan menghentikan
kerontokan rambut, dan mengembalikan kondisi fisik pasien. Dengan demikian,
kualitas hidup pasien akan meningkat. Umumnya setelah pengobatan dilakukan,
kanker akan mengecil secara signifikan. Bagi pasien yang hasil radioterapinya
kurang efektif atau pasien yang tidak dapat menerima kemoterapi dapat
menggunakan terapi jenis ini (Krisnamurti, 2011).
d)
Terapi
Gen
Menurut Anonim (2012b), terapi gen dilakukan dengan beberapa
cara:
i.
mengganti
gen yang rusak atau hilang,
ii.
menghentikan
kerja gen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan sel kanker.
iii.
menambahkan
gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan dihancurkan oleh sistem
kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun radioterapi.
iv.
menghentikan
kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga
sel-sel kankernya mati.
Pada
saat ini terapi gen belum dipergunakan secara umum, tetapi berbagai ujicoba
klinis telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Penggunaannya secara luas hanya soal waktu saja (Anonim, 2012b)
e) Terapi hormon
Terapi hormon juga seringkali dilakukan untuk
mengatasi kanker payudara dan kanker prostat. Hormon estrogen dapat mendukung
pertumbuhan kanker payudara, seperti halnya hormon testosteron dapat merangsang
perkembangan kanker prostat. Obat-obatan yang menekan produksi estrogen dan testosteron
digunakan untuk memperlambat pertumbuhan kanker. Pada beberapa kasus, produksi
estrogen dan testosteron ditekan dengan pembedahan, yaitu dengan membuang
ovarium dan testikel yang berperan memproduksi kedua hormon tersebut (Anonim,
2009).
Terapi hormon secara garis besar dikelompokkan menjadi dua ,
yaitu terapi ablative (ablasi) dan terapi additive (addisi). Terapi ablasi
bertujuan dan bekerja langsung menghentikan produksi atau pabrik estrogennya
yaitu terutama pada ovarium pada wanita premenopause dan kelenjar adrenal pada
wanita postmenopause. Terapi addisi bertujuan dan bekerja secara langsung pada
sel kanker yang bersifat sangat tergantung pada hormon (hormon dependent),
dengan menghalangi estrogen yang sudah dilepaskan dari ovarium dan beredar
ditubuh supaya tidak berikatan dengan sel-sel kanker sehingga dapat menghambat
pertumbuhan kanker. Jadi dalam hal ini produksi estrogen masih tetap
berlangsung (Heriady, 2009).
Selain pengobatan secara medis
dilakukan pula pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif kanker meliputi
pengobatan dengan herbal anti Kanker, akupunktur, aromaterapi, dll. Pengobatan
kanker dengan ramuan herbal adalah suatu pengobatan dengan menggunakan berbagai
macam ekstrak dari tumbuh-tumbuhan, contohnya, ekstrak dari sarang semut terbukti ampuh untuk membantu dalam pengobatan melawan kanker
dengan cara melakukan detoksiifikasi jaringan darah dan menstimulasi sistem
kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker (Anonim, 2012a).
Pengobatan herbal kanker adalah salah satu alternatif
pengobatan yang banyak digunakan orang karena terbukti efektif, tanpa efek
samping, dan relatif murah biayanya. Karena kanker sendiri merupakan kelompok
penyakit, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada satu solusi pengobatan untuk
semua. Yang disarankan adalah menggunakan kombinasi pengobatan-kanker yang
disesuaikan dengan kondisi pasien (psikis, psikologis & keuangan), jenis
kanker, lokasi maupun stadium yang dialami (Anonim, 2012a).
6.
KOMBINASI PENGOBATAN KANKER
Untuk beberapa kasus, pengobatan kanker terbaik merupakan
kombinasi dari pembedahan, radiasi dan kemoterapi. Pembedahan atau radiasi
mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan
membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun radiasi.
Terkadang radiasi atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan untuk
memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sel-sel
kanker yang mungkin masih tersisa (Anonim, 2012a).
7.
HUBUNGAN
KERJA ANTIKANKER DENGAN SIKLUS SEL KANKER
Sel
tumor dapat berada dalam 3 keadaan:
(1) yang sedang membelah (siklus proliferatif)
(2) yang dlm keadaan istirahat (tdk membelah, Go)
(3) yang secara permanen tidak membelah.
Sel
tumor yg sedang membelah dalam
beberapa fase:
–
fase
mitosis (M),
–
pascamitosis
(G1),
–
fase
sintesis DNA (fase S),
–
fase
pramitosis (G2).
Pada akhir fase G1 terjadi peningkatan
RNA disusul dg fase S yg merpkan saat terjadinya replikasi DNA. Setelah fase S berakhir sel
masuk dlm fase pramitosis (G2) dg ciri: sel berbtk tetraploid, mengandung DNA
dua kali lbh banyak dp sel fase lain dan masih berlangsungnya sintesis RNA dan
protein. Sewaktu mitosis berlangsung
(fase M) sintesis protein dan RNA berkurang secara tiba-tiba, dan terjadi
pembelahan menjadi 2 sel. Setelah itu sel dapat memasuki interfase untuk
kembali memasuki fase G1, saat sel berproliferasi atau memasuki fase istirahat
(Go). Sel dlm fase Go yg masih potensial utk berproliferasi disebut sel
klonogenik atau sel induk (stem cell). Jadi yg menambah jml sel kanker ialah
sel yg dlm siklus proliferasi dan dlm fase Go.
Obat
antikanker dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
A.
Senyawa
Pengakilasi
adalah
senyawa reaktif yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-enzim tertentu. Senyawa ini
digunakan pada pengobatan kanker di jaringan limfoid dan sistem
retikuloendotel. Efek sampingnya cukup kuat yaitu dapat merusak sumsum tulang,
menyebabkan leukopenia dan trombositopenia serta menekan kekebalan. Contoh senyawa pengalkilasi :
mekloretamin, klorambusil, melfalen, siklofosfamid, ifosfamid, busulfan,
karmustin, tiotepa, prokarbazin, dan mitomisin C.
Hubungan
struktur dan dosis senyawa penglkilasi dapat dilihat
Klorambusil
bekerja lebih lambat dengan efek samping yang rendah dibandingkan turunan
nitrogen mustar.
Siklofosfamid
adalah suatu pro-drug yang dalam hati diubah menjadi 4-hidroksiklofosfamid dan
kemudian menjadi bentuk rantai terbuka yang kemudian terdekomposisi menjadi
fosforamid mustar dan kemudian menjadi ion aziridinium yang aktif sebagai
pengalkilasi
B.
Antimetabolit
Antimetabolit
adalah senyawa yang dapat menghambat jalur metabolik yang penting untuk
kehidupan dan reproduksi sel kanker, melalui penghambatan asam folat, purin,
pirimidin, dan asam amino serta jalur nukleosida pirimidin, yang diperlukan
pada sintesis DNA. Hambatan replikasi DNA langsung maupun tidak langsung
menyebabkan sel tidak berkembang biak dan mengalami kematian. Struktur
antimetabolit berhubungan erat dengan struktur metabolit normal dan bersifat
sebagai antagonis. Berdasarkan sifat antagonismenya antimetabolit dibagi
menjadi empat kelompok yaitu antagonis pirimidin, antagonis purin, antagonis
asam folat, dan antagonis asam amino.
1.
Antagonis Pirimidin
Antagonis
pirimidin pada umumnya berupa pra-obat, secara in vivo mengalami anabolisme
menjadi senyawa aktif, yang dapat mempengaruhi sintesis DNA pada fase awal
dengan menyebabkan kekosongan asam timidilat sehingga sel mengalami kematian
(thymineless death). Contoh antagonis pirimidin.
2.
Antagonis Purin,
Merupakan pra-obat dan menjadi aktif setelah
mengalami anabolisme menjadi nukleotida dan kadang-kadang menjadi difosfat atau
trifosfat.
Contoh antagonis purin: 6-merkaptopurin, azatioprin dan tioguanin.
Contoh antagonis purin: 6-merkaptopurin, azatioprin dan tioguanin.
3.
Antagonis Asam Folat
Bekerja
secara tidak khas, dengan menghambat secara bersaing dihidrofolat reduktase,
suatu enzim yang mengkatalisis reduksi asam dihidrofolat menjadi asam
tetrahidrofolat. Contoh
antagonis asam folat: aminopterin, metotreksat
dan ketotreksat.
4.
Antagonis Asam Amino
Glutamin
dan asam glutamat bukan merupakan nutrien penting pada sel normal, tetapi
banyak sel tumor memerlukan kedua senyawa tersebut untuk proses kehidupannya.
Antagonis glutamin dapat menghambat beberapa proses metabolik yang memerlukan
glutamin sebagai kofaktor.
C. Antikanker Produk Alam
Antikanker
produk alam adalah senyawa yang dihasilkan dari produk alam dan berkhasiat
sebagai antikanker. Antikanker
produk alam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu antibiotika antikanker,
antikanker produk tanaman dan antikanker produk hewan.
1.
Antibiotika Antikanker
Beberapa
antibiotika, mula-mula dikembangkan sebagai senyawa antibakteri ternyata
didapatkan mempunyai efek sitotoksik tinggi. Pada umumnya antibiotik kanker
sulit diabsorbsi pada saluran cerna sehingga diberikan melalui parenteral. Contoh:
mitomisin, daktinomisin,
a.
Mitomisin C, Cincin kuinon tereduksi, guggus metoksi tersier hilang dan
mitomisin menjadi bentuk terprotonasi. Bentuk inilah yang aktif sebagai senyawa
pengalkilasi.
b.
Daktinomisin, isolasi kultur dari Streptomyces chrysomallus. Dua cincin laton
peptida daktinomisin dapat menduduki celah kecil pada dobel heliks DNA dan
berinteraksi denngan gugus amino dari guanin melalui ikatan hidrogen khas.
Penggantian pada gugus 4 dan –metil serta gugus 2 amino akan mempengaruhi kerja
interkalasi dengan DNA dan biasanya menurunkan keefektifannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Mengenal Jenis-jenis Pengobatan Kanker (online),
(http://
majalah kesehatan.com/mengenal-jenis-jenis-pengobatan-kanker/, diakses pada
tanggal 30 September 2012 pukul 14.20 WITA).
Anonim,
2010,
Kanker (online),
(defenisi-kanker.html,
diakses pada
tanggal 30 September 2012 pukul 14.11 WITA).
Anonim,
2012a, Pengobatan
Kanker (online), (http://www.deherba.com/
pengobatan-kanker.html, diakses pada tanggal 30 September 2012
pukul 14.20 WITA).
Anonim,
2012b, Ragam Pengobatan Kanker (online), (http://rumahkanker.com/pengobatan/medis/2-ragam-pengobatan, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.25
WITA).
Hadi,
Triyono,A., 2011, Beberapa Jenis Pengobatan Kanker (online), diakses pada
tanggal 30 September 2012 pukul 14.25 WITA).
Heriady, Yusuf, 2009, Terapi
Hormon Pada Kanker Payudara (online), (http://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/terapi-hormon-pada-kanker-payudara.html, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.28
WITA).
Krisnamurti, Dahlia, 2011, Imunisasi
Biologi, Maksimalkan Pengobatan Kanker (online), (http://www.inilah.com/read/detail/1177952/imunisasi-biologi-maksimalkan-pengobatan-kanker,
diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul
14.28 WITA).
1 komentar:
Perkenalkan inilah Cara Mengobati Hidrokel Buah Zakar Besar Sebelah pada Bayi, Balita, Anak, Remaja dan Dewasa Tanpa Operasi yaitu dengan cara mengkonsumsi Herbal AgaricPro Obat Hidrokel Buah Zakar Sebelah, Burut pada Anak Bayi dan Dewasa. Herbal ini aman dikonsumsi oleh semua usia.
Cara Menyembuhkan Hidrokel secara alami dengan Obat Hidrokel, Burut, Buah Zakar Besar Sebelah pada Bayi, Balita, Anak, Remaja dan Dewasa ini paling aman karena herbalnya diramu dari bahan-bahan alami asli indonesia.
Posting Komentar