Kamis, 29 November 2012

ASPEK BIOKIMIA DAN PENGEMBANGAN ANTI KANKER


TUGAS MEDISINAL

ASPEK BIOKIMIA DAN PENGEMBANGAN
ANTI KANKER

 

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Makassar
2012


BAB I
PENDAHULUAN

Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan penyakit kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.
Jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian. Hanya beberapa penyakit kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.
  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.        Definisi Kanker
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati. Kanker Alasan utama bisa sulit untuk menyembuhkan adalah bahwa hal itu bisa menyebar ke bagian tubuh yang berbeda dari tempat itu mulai. Kanker yang tumbuh di mana pertama kali dimulai pada tubuh disebut 'kanker primer'. Tempat kanker menyebar ke dan kemudian mulai tumbuh disebut 'kanker sekunder' atau 'metastasis'.
Walaupun telah dilakukan penelitian intensif selama beberapa dekade, mekanisme patofisiologis dari metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat dua model metastasis fundamental yang mirip dengan proposal metastasis yang diajukan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang disebut the seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil.
Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidakseimbangan genomik, akumulasi mutasi atau penyimpangan genetik, hingga terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel hingga potensi untuk melakukan metastasis ke organ lain dan membentuk tumor sekunder.

2.      Jenis - jenis kanker yang telah dikenal saat ini yaitu :
Karsinoma yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.
Limfoma yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa).
Leukemia yaitu jenis kanker yang tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.
Sarkoma yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.
Glioma yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat.
Karsinoma in situ yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum memyebar).

3.      Faktor - faktor penyebab kanker
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
  1. Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
b.    Faktor Lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih, sinar Ultraviolet dari matahari, radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
  1. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
1)      Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung
2)      Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.
3)      Zat pewarna makanan
4)      Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
  1. Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
1)      Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
2)      Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
3)      Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
4)      Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
5)      Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya.
  1. Infeksi
1)      Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
2)      Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
3)      Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
  1. Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
1)      Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2)       Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3)      Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

4.      Munculnya sel kanker dan cara sel kanker menyebar
Tumor (berasal dari tumere bahasa Latin, yang berarti “bengkak”), merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (alignan) atau jinak (benign).
Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang berdekatan dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan.
Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh. Bila sel kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker.
Kematian sel terprogram merupakan bagian penting pada perkembangan jaringan tumbuhan dan metazoa (organisme multisel). Sel yang mengalami apoptosis mengkerut dan inti selnya mengecil, sehingga sel tersebut dapat dengan mudah difagositosis. Proses fagositosis memungkinkan komponen-komponen sel yang tersisa digunakan kembali oleh makrofaga atau sel-sel yang berada di sekitarnya.
Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen pensupresi tumor. Mutasi pada gen pensupresi tumorlah yang biasanya memicu penurunan kanker. Hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.
Sebuah proto onkogen-adalah gen normal yang dapat menjadi onkogen karena mutasi atau ekspresi meningkat. Proto-onkogen kode untuk protein yang membantu untuk mengatur pertumbuhan sel dan diferensiasi. Proto-onkogen sering terlibat dalam transduksi sinyal dan eksekusi sinyal mitogenik, biasanya melalui produk-produk protein mereka. Setelah aktivasi, sebuah proto-onkogen (atau produk) menjadi agen merangsang tumor, onkogen.
Onkogen (bahasa Inggris: oncogene) adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap awal pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan sel normal menjadi sel tumor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. Riset terbaru menunjukkan bawa RNA pendek (small RNA) sepanjang 21-25 nukelotida yang dikenal sebagai RNA mikro (miRNA) dapat mengontrol onkogen.
Dalam rangka untuk menyebarkan, beberapa sel dari kanker primer harus melepaskan diri, perjalanan ke bagian lain dari tubuh dan mulai tumbuh di sana. Sel-sel kanker tidak saling menempel serta sel-sel normal. Mereka juga dapat menghasilkan zat-zat yang merangsang mereka untuk bergerak
Ada tiga cara utama menyebar kanker
a)       Daerah penyebaran, misalnya tumor
b)       Melalui sirkulasi darah
c)       Melalui sistem limfatik
   a)      Daerah penyebaran
Kanker tumbuh langsung ke jaringan tubuh dekatnya. Tekanan dari tumor tumbuh, Sebagai tumor tumbuh dan membutuhkan lebih banyak ruang, ia mulai menekan jaringan tubuh normal di dekatnya. Pertumbuhan tumor akan memaksa dirinya melalui jaringan normal, seperti pada diagram di bawah ini.
Jari seperti penampilan pertumbuhan terjadi karena lebih mudah untuk kanker berkembang untuk memaksa jalan melalui beberapa jalan daripada yang lain - misalnya, kanker dapat tumbuh antara lembar jaringan otot daripada langsung melalui satu lembar tertentu. Sebagai kanker tumbuh, maka akan menekan dan memblokir pembuluh darah kecil di daerah. Karena darah rendah dan kadar oksigen, beberapa jaringan normal akan mulai mati. Hal ini membuat lebih mudah bagi kanker untuk terus mendorong jalan melalui.
Menggunakan enzim
Banyak sel darah normal menghasilkan zat kimia yang disebut enzim yang memecah sel-sel dan jaringan. Sel-sel darah menggunakan enzim mereka untuk menyerang bakteri dan virus menyerang. Mereka juga menggunakannya untuk memecah dan membersihkan daerah-daerah yang rusak dalam tubuh. Sel-sel yang rusak harus dibersihkan sehingga tubuh dapat menggantinya dengan yang baru. Ini semua bagian dari proses penyembuhan alami.
Kanker banyak mengandung jumlah yang lebih besar dari enzim dibandingkan kanker tissues.Some normal juga mengandung banyak sel darah putih yang normal. Mereka adalah bagian dari respon kekebalan tubuh terhadap kanker. Kami belum yakin di mana enzim berasal, tetapi mereka akan membuat lebih mudah bagi kanker untuk membuat jalur untuk dirinya sendiri melalui jaringan sehat. 

Sel-sel kanker bergerak melalui jaringan

Salah satu hal yang membuat sel-sel kanker berbeda dengan sel normal adalah bahwa mereka dapat bergerak lebih mudah. Jadi ada kemungkinan bahwa salah satu cara yang kanker menyebar melalui jaringan terdekat adalah dengan sel-sel secara langsung bergerak. Para ilmuwan telah menemukan suatu zat yang dibuat oleh sel-sel kanker yang menstimulasi mereka untuk bergerak. Mereka tidak tahu pasti, tapi nampaknya zat ini memainkan peran besar dalam penyebaran lokal kanker.  

      b)     Melalui sirkulasi darah
Dalam rangka untuk menyebarkan, sel kanker pertama harus terlepas dari kanker primer. Ini kemudian harus bergerak melalui dinding pembuluh darah untuk masuk ke aliran darah.
Ketika itu dalam aliran darah, itu tersapu oleh sirkulasi darah sampai terjebak di suatu tempat, biasanya dalam pembuluh darah yang sangat kecil yang disebut kapiler. Kemudian harus bergerak kembali melalui dinding kapiler dan masuk ke jaringan dari organ dekat oleh. Ada harus mulai berkembang biak tumbuh tumor baru. Kebanyakan sel-sel kanker tidak bertahan. Mungkin, dari ribuan sel kanker yang mencapai sirkulasi darah hanya satu yang akan bertahan untuk membentuk kanker sekunder atau metastasis. Beberapa sel kanker mungkin dibunuh oleh sel-sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh kita. Lainnya sel-sel kanker dapat mati karena mereka babak belur di sekitar dengan darah mengalir cepat.  
Kanker sel dalam sirkulasi mungkin mencoba untuk tetap trombosit untuk membentuk gumpalan untuk menyerahkan diri perlindungan. Hal ini juga dapat membantu mereka untuk disaring dalam jaringan kapiler berikutnya mereka datang di sehingga mereka kemudian dapat pindah ke jaringan untuk memulai tumor sekunder.
      c)      Melalui sistem limfatik
Cara kanker menyebar melalui sistem limfatik sangat mirip dengan cara menyebar melalui aliran darah. Sel kanker harus terlepas dari tumor primer. Kemudian perjalanan dalam cairan getah bening beredar sampai terjebak dalam saluran kecil di dalam kelenjar getah bening. Ada itu mulai tumbuh menjadi kanker sekunder.


5.    METODE PENGOBATAN KANKER
Secara umum ada 2 jenis metode/pendekatan dalam memerangi kanker, yaitu metode pengobatan kanker secara medis dan alternatif (tradisional). Secara fundamental keduanya berbeda. Pengobatan kanker secara tradisional mengandung prinsip utama untuk meningkatkan kekebalan/ketahanan tubuh sehingga dapat melawan sel-sel kanker. Sedangkan pengobatan kanker secara medis atau lebih dikenal dengan pengobatan modern memiliki prinsip utama membunuh/merusak sel-sel kanker. (Anonim, 2012a).
Pengobatan kanker sangat tergantung pada jenis, lokasi dan tingkat penyebarannya. Kesehatan umum dan preferensi pasien juga menjadi bahan pertimbangan. Pengobatan secara medis ada enam. Pengobatan tersebut ditujukan untuk menghilangkan sel kanker atau menghancurkannya dari tubuh. Biasanya, kombinasi lebih dari satu jenis pengobatan diperlukan (Anonim, 2009).
Berikut ini merupakan penjelasan dari keenam jenis pengobatan kanker secara medis :
a)        Pembedahan/Operasi
Pembedahan merupakan prosedur pengobatan kanker yang paling tua, dan paling besar kemungkinannya untuk sembuh, khususnya untuk jenis kanker tertentu yang belum menyebar ke bagian tubuh lain (Anonim, 2012b). Operasi dapat digunakan untuk mencegah, mengobati, penentuan stadium (menentukan bagaimana stadium kanker), dan mendiagnosa kanker (Hadi, 2011).
Kemajuan di bidang pembedahan telah memungkinkan tindakan operasi dengan luka dan efek seminimal mungkin (bahkan ada yang tanpa luka sama sekali), sehingga sesudah operasi penderita kanker bisa kembali beraktivitas seperti semula (Anonim, 2012b).
Bila kanker masih terlokalisasi di satu tempat, pembedahan dapat dilakukan dengan aman untuk membuang kanker beserta jaringan di sekitarnya yang terkena. Bila kanker telah berbentuk tumor yang menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastase), tumor tersebut tidak dapat dibuang tanpa merusak organ penting tubuh yang terkena, misalnya hati atau otak (Anonim, 2009).
Bagi mereka yang kankernya tidak dapat diobati, operasi paliatif bisa menjadi pilihan untuk menghilangkan rasa sakit yang mungkin disebabkan oleh kanker. Paliatif operasi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan kanker, atau bahkan untuk memperpanjang hidup, tetapi lebih untuk mengurangi ketidaknyamanan (Hadi, 2011).
a)    Kemoterapi
Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak tahun 1950-an (Anonim, 2012b). Kemoterapi merupakan jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk menghilangkan sel-sel kanker (Hadi, 2011). Obat-obatan tersebut dapat diberikan melalui injeksi, pil atau sirup yang diminum, dan krim yang dioleskan pada kulit. Kemoterapi biasanya dilakukan terhadap kanker yang sudah menyebar ke bagian-bagian tubuh lain (Anonim, 2009).
Kemoterapi memiliki prinsip kerja yaitu meracuni atau membunuh sel-sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi bersifat sistematik (Anonim, 2012a). Tidak seperti operasi, kemoterapi mempengaruhi seluruh tubuh, bukan hanya bagian tertentu. Kemoterapi bekerja dengan target utama pada sel-sel kanker yang membelah dengan sangat cepat (Hadi, 2011).
Kemoterapi umumnya diberikan melalui peroral (mulut) atau secara intravena (IV), tetapi dapat juga diberikan dengan cara lain. Kemoterapi bisa merupakan tunggal, atau kombinasi dari beberapa obat dan diberikan untuk jangka waktu tertentu. Seperti halnya operasi, kemoterapi dapat diberikan sendiri, kombinasi dengan terapi radiasi atau kombinasi dengan terapi biologis (Hadi, 2011).
Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kanker-nya. Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah, infeksi, anemia, pendarahan seperti mimisan, rambut rontok, gatal dan kering pada kulit, mual dan muntah, dehidrasi, tekanan darah rendah, sembelit, diare, gangguan sistem saraf (Anonim, 2012a).
b)   Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan menggunaakan radiasi sinar-X, sinar gamma atau elektron khusus yang menghancurkan sel-sel kanker sehingga tidak dapat berkembang lagi. Penyinaran ini biasanya tanpa menimbulkan rasa sakit (Anonim, 2009). Pengobatan kanker dengan radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi (Anonim, 2012a).
Terapi radiasi bekerja dengan cara merusak DNA sel kanker, membuatnya tidak dapat berkembang. Sel-sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi dan biasanya sel akan mati setelah dilakukan terapi radiasi. Sel-sel sehat dekatnya bisa juga rusak, tetapi memiliki kemampuan untuk segera pulih (Hadi, 2011). Terapi yang efeknya bersifat lokal ini diberikan secara eksternal atau secara internal. Secara eksternal menggunakan alat tertentu untuk menembakkan gelombang radioaktif ke arah sel-sel kanker (disinar), sedang internal dalam bentuk implant radioaktif yang disisipkan di area kanker, atau berupa obat telan/suntik (Anonim, 2012b).
Terapi radiasi dapat diberikan sendirian, bersama dengan kemoterapi, dan / atau dengan operasi. Keputusan untuk menggabungkan terapi radiasi dengan jenis pengobatan lain tergantung pada stadium kanker dan faktor lainnya (Hadi, 2011). Kombinasi pembedahan dengan radioterapi biasanya hanya dilakukan terhadap tumor yang belum menyebar (Anonim, 2009). Efek samping Radiasi adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan kebotakan (Anonim, 2012a). 
      c)      Immunoterapi 
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan jenis pengobatan kanker yang relatif baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya penyembuhan kanker secara total (Anonim, 2012b).
Terapi imuninisasi biologi merupakan terapi yang menggunakan sel imun dari tubuh pasien, kemudian melalui kloning dan pengembangbiakan di laboratorium dimasukan kembali ke dalam tubuh pasien. Tujuan dari dilakukannya terapi ini adalah untuk merangsang sel kekebalan tubuh dalam 'melawan', menekan, serta membunuh sel kanker. Kekebalan tubuh yang meningkat akan memberikan daya lebih untuk bereaksi melawan sel kanker serta memulihkan keseimbangan kerja tubuh. Selain itu, terapi ini sangat berguna menghindari penyebaran kanker dan memperkecil kemungkinan kambuh. Jadi, dalam melakukan perlawanan terhadap sel kanker tidak menggunakan obat kimia dan tidak menimbulkan efek samping (Krisnamurti, 2011).
Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktif (vaksin kanker), pasif, dan terapi adjuvan. Di Indonesia immunoterapi kadang diberikan bersama-sama dengan jenis pengobatan lain untuk mendapatkan hasil lebih optimal (Anonim, 2012b).
Selain itu, untuk mengobati kanker, terapi imunisasi biologi juga berfungsi meringankan efek samping, terutama setelah penderita melakukan radioterapi seperti gangguan pencernaan, bercak di kulit, dan menghentikan kerontokan rambut, dan mengembalikan kondisi fisik pasien. Dengan demikian, kualitas hidup pasien akan meningkat. Umumnya setelah pengobatan dilakukan, kanker akan mengecil secara signifikan. Bagi pasien yang hasil radioterapinya kurang efektif atau pasien yang tidak dapat menerima kemoterapi dapat menggunakan terapi jenis ini (Krisnamurti, 2011).
d)    Terapi Gen
Menurut Anonim (2012b), terapi gen dilakukan dengan beberapa cara:
                         i.          mengganti gen yang rusak atau hilang,
                       ii.          menghentikan kerja gen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan sel kanker.
                     iii.          menambahkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, maupun radioterapi.
                     iv.          menghentikan kerja gen yang memicu pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga sel-sel kankernya mati.
Pada saat ini terapi gen belum dipergunakan secara umum, tetapi berbagai ujicoba klinis telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Penggunaannya secara luas hanya soal waktu saja (Anonim, 2012b)
 e)     Terapi hormon
Terapi hormon juga seringkali dilakukan untuk mengatasi kanker payudara dan kanker prostat. Hormon estrogen dapat mendukung pertumbuhan kanker payudara, seperti halnya hormon testosteron dapat merangsang perkembangan kanker prostat. Obat-obatan yang menekan produksi estrogen dan testosteron digunakan untuk memperlambat pertumbuhan kanker. Pada beberapa kasus, produksi estrogen dan testosteron ditekan dengan pembedahan, yaitu dengan membuang ovarium dan testikel yang berperan memproduksi kedua hormon tersebut (Anonim, 2009).
Terapi hormon secara garis besar dikelompokkan menjadi dua , yaitu terapi ablative (ablasi) dan terapi additive (addisi). Terapi ablasi bertujuan dan bekerja langsung menghentikan produksi atau pabrik estrogennya yaitu terutama pada ovarium pada wanita premenopause dan kelenjar adrenal pada wanita postmenopause. Terapi addisi bertujuan dan bekerja secara langsung pada sel kanker yang bersifat sangat tergantung pada hormon (hormon dependent), dengan menghalangi estrogen yang sudah dilepaskan dari ovarium dan beredar ditubuh supaya tidak berikatan dengan sel-sel kanker sehingga dapat menghambat pertumbuhan kanker. Jadi dalam hal ini produksi estrogen masih tetap berlangsung (Heriady, 2009).
            Selain pengobatan secara medis dilakukan pula pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif kanker meliputi pengobatan dengan herbal anti Kanker, akupunktur, aromaterapi, dll. Pengobatan kanker dengan ramuan herbal adalah suatu pengobatan dengan menggunakan berbagai macam ekstrak dari tumbuh-tumbuhan, contohnya, ekstrak dari sarang semut terbukti ampuh untuk membantu dalam pengobatan melawan kanker dengan cara melakukan detoksiifikasi jaringan darah dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker (Anonim, 2012a).
Pengobatan herbal kanker adalah salah satu alternatif pengobatan yang banyak digunakan orang karena terbukti efektif, tanpa efek samping, dan relatif murah biayanya. Karena kanker sendiri merupakan kelompok penyakit, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada satu solusi pengobatan untuk semua. Yang disarankan adalah menggunakan kombinasi pengobatan-kanker yang disesuaikan dengan kondisi pasien (psikis, psikologis & keuangan), jenis kanker, lokasi maupun stadium yang dialami (Anonim, 2012a).



6.        KOMBINASI PENGOBATAN KANKER
Untuk beberapa kasus, pengobatan kanker terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, radiasi dan kemoterapi. Pembedahan atau radiasi mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun radiasi. Terkadang radiasi atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa (Anonim, 2012a).

7.        HUBUNGAN KERJA ANTIKANKER DENGAN SIKLUS SEL KANKER
Sel tumor dapat berada dalam 3 keadaan:
(1) yang sedang membelah (siklus proliferatif)
(2) yang dlm keadaan istirahat (tdk membelah, Go) 
(3) yang secara permanen tidak membelah.
Sel tumor yg sedang membelah dalam beberapa fase: 
          fase mitosis (M),
          pascamitosis (G1),
          fase sintesis DNA (fase S),
          fase pramitosis (G2).
Pada akhir fase G1 terjadi peningkatan RNA disusul dg fase S yg merpkan saat terjadinya replikasi DNA. Setelah fase S berakhir sel masuk dlm fase pramitosis (G2) dg ciri: sel berbtk tetraploid, mengandung DNA dua kali lbh banyak dp sel fase lain dan masih berlangsungnya sintesis RNA dan protein.  Sewaktu mitosis berlangsung (fase M) sintesis protein dan RNA berkurang secara tiba-tiba, dan terjadi pembelahan menjadi 2 sel. Setelah itu sel dapat memasuki interfase untuk kembali memasuki fase G1, saat sel berproliferasi atau memasuki fase istirahat (Go). Sel dlm fase Go yg masih potensial utk berproliferasi disebut sel klonogenik atau sel induk (stem cell). Jadi yg menambah jml sel kanker ialah sel yg dlm siklus proliferasi dan dlm fase Go.
Obat antikanker dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
A.      Senyawa Pengakilasi
adalah senyawa reaktif yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan     enzim-enzim tertentu. Senyawa ini digunakan pada pengobatan kanker di jaringan limfoid dan sistem retikuloendotel. Efek sampingnya cukup kuat yaitu dapat merusak sumsum tulang, menyebabkan leukopenia dan trombositopenia serta menekan kekebalan. Contoh senyawa pengalkilasi : mekloretamin, klorambusil, melfalen, siklofosfamid, ifosfamid, busulfan, karmustin, tiotepa, prokarbazin, dan mitomisin C.
Hubungan struktur dan dosis senyawa penglkilasi dapat dilihat
Klorambusil bekerja lebih lambat dengan efek samping yang rendah dibandingkan turunan nitrogen mustar.
Siklofosfamid adalah suatu pro-drug yang dalam hati diubah menjadi 4-hidroksiklofosfamid dan kemudian menjadi bentuk rantai terbuka yang kemudian terdekomposisi menjadi fosforamid mustar dan kemudian menjadi ion aziridinium yang aktif sebagai pengalkilasi
B.       Antimetabolit
Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur metabolik yang penting untuk kehidupan dan reproduksi sel kanker, melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin, dan asam amino serta jalur nukleosida pirimidin, yang diperlukan pada sintesis DNA. Hambatan replikasi DNA langsung maupun tidak langsung menyebabkan sel tidak berkembang biak dan mengalami kematian. Struktur antimetabolit berhubungan erat dengan struktur metabolit normal dan bersifat sebagai antagonis. Berdasarkan sifat antagonismenya antimetabolit dibagi menjadi empat kelompok yaitu antagonis pirimidin, antagonis purin, antagonis asam folat, dan antagonis asam amino.
1.    Antagonis Pirimidin
Antagonis pirimidin pada umumnya berupa pra-obat, secara in vivo mengalami anabolisme menjadi senyawa aktif, yang dapat mempengaruhi sintesis DNA pada fase awal dengan menyebabkan kekosongan asam timidilat sehingga sel mengalami kematian (thymineless death). Contoh antagonis pirimidin.
2.    Antagonis Purin,
Merupakan pra-obat dan menjadi aktif setelah mengalami anabolisme menjadi nukleotida dan kadang-kadang menjadi difosfat atau trifosfat.
Contoh antagonis purin: 6-merkaptopurin, azatioprin dan tioguanin.
3.    Antagonis Asam Folat
Bekerja secara tidak khas, dengan menghambat secara bersaing dihidrofolat reduktase, suatu enzim yang mengkatalisis reduksi asam dihidrofolat menjadi asam tetrahidrofolat. Contoh antagonis asam folat: aminopterin, metotreksat dan ketotreksat.
4.    Antagonis Asam Amino
Glutamin dan asam glutamat bukan merupakan nutrien penting pada sel normal, tetapi banyak sel tumor memerlukan kedua senyawa tersebut untuk proses kehidupannya. Antagonis glutamin dapat menghambat beberapa proses metabolik yang memerlukan glutamin sebagai kofaktor.
C.      Antikanker Produk Alam
Antikanker produk alam adalah senyawa yang dihasilkan dari produk alam dan berkhasiat sebagai antikanker. Antikanker produk alam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu antibiotika antikanker, antikanker produk tanaman dan antikanker produk hewan.
1.      Antibiotika Antikanker
Beberapa antibiotika, mula-mula dikembangkan sebagai senyawa antibakteri ternyata didapatkan mempunyai efek sitotoksik tinggi. Pada umumnya antibiotik kanker sulit diabsorbsi pada saluran cerna sehingga diberikan melalui parenteral. Contoh: mitomisin, daktinomisin,
a. Mitomisin C, Cincin kuinon tereduksi, guggus metoksi tersier hilang dan mitomisin menjadi bentuk terprotonasi. Bentuk inilah yang aktif sebagai senyawa pengalkilasi.
b. Daktinomisin, isolasi kultur dari Streptomyces chrysomallus. Dua cincin laton peptida daktinomisin dapat menduduki celah kecil pada dobel heliks DNA dan berinteraksi denngan gugus amino dari guanin melalui ikatan hidrogen khas. Penggantian pada gugus 4 dan –metil serta gugus 2 amino akan mempengaruhi kerja interkalasi dengan DNA dan biasanya menurunkan keefektifannya.
 
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Mengenal Jenis-jenis Pengobatan Kanker (online), (http:// majalah kesehatan.com/mengenal-jenis-jenis-pengobatan-kanker/, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.20 WITA).

Anonim, 2010, Kanker (online), (defenisi-kanker.html, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.11 WITA).

Anonim, 2012a, Pengobatan Kanker (online), (http://www.deherba.com/ pengobatan-kanker.html, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.20 WITA).

Anonim, 2012b, Ragam Pengobatan Kanker (online), (http://rumahkanker.com/pengobatan/medis/2-ragam-pengobatan, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.25 WITA).

Hadi, Triyono,A., 2011, Beberapa Jenis Pengobatan Kanker (online), diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.25 WITA).

Heriady, Yusuf, 2009, Terapi Hormon Pada Kanker Payudara (online), (http://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/terapi-hormon-pada-kanker-payudara.html, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.28 WITA).

Krisnamurti, Dahlia, 2011, Imunisasi Biologi, Maksimalkan Pengobatan Kanker (online), (http://www.inilah.com/read/detail/1177952/imunisasi-biologi-maksimalkan-pengobatan-kanker, diakses pada tanggal 30 September 2012 pukul 14.28 WITA).




Tidak ada komentar:

Search box

RSS feed

About Author

GOD BLESS YOU

Footer